Menyimpan data dengan aman adalah hal yang sangat penting bagi bisnis, terlepas dari ukurannya. Setiap perusahaan pasti memiliki banyak sekali data penting

Posted At: Sep 17, 2024 - 73 Views

Cloud Backup vs On-Premise Backup: Mana yang Lebih Baik?

Menyimpan data dengan aman adalah hal yang sangat penting bagi bisnis, terlepas dari ukurannya. Setiap perusahaan pasti memiliki banyak sekali data penting—baik itu data pelanggan, informasi keuangan, atau data internal lainnya. Dengan begitu, backup atau cadangan data menjadi langkah krusial untuk melindungi data dari risiko kehilangan akibat bencana, serangan siber, atau kesalahan manusia. Namun, muncul pertanyaan besar: Apakah lebih baik menggunakan cloud backup atau on-premise backup?

Artikel ini akan membahas perbandingan antara cloud backup dan on-premise backup, serta memberikan pandangan yang jelas tentang mana yang lebih cocok untuk kebutuhan bisnis kamu.

1. Apa itu Cloud Backup dan On-Premise Backup?

Sebelum masuk ke perbandingan, ada baiknya kita pahami terlebih dahulu apa itu cloud backup dan on-premise backup.

Cloud Backup: Cloud backup adalah proses menyimpan data di server online atau cloud yang dimiliki oleh penyedia layanan backup pihak ketiga. Dalam metode ini, data kamu akan di-upload ke server cloud melalui internet dan disimpan secara aman di lokasi remote.

On-Premise Backup: Sementara itu, on-premise backup berarti menyimpan data di perangkat fisik yang ada di kantor atau lingkungan perusahaan, seperti server, hard drive, atau perangkat penyimpanan lokal lainnya. Data ini biasanya dikelola langsung oleh tim IT perusahaan.

Kedua metode ini punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, yang tergantung pada kebutuhan dan kondisi bisnismu.

2. Kelebihan Cloud Backup

Cloud backup semakin populer, dan ada banyak alasan kenapa bisnis lebih memilihnya. Berikut adalah beberapa kelebihannya:

a. Kemudahan Akses

Cloud backup memungkinkan kamu mengakses data kapan saja dan di mana saja, asalkan ada koneksi internet. Hal ini sangat bermanfaat untuk perusahaan yang memiliki karyawan jarak jauh atau kantor cabang di berbagai lokasi. Fleksibilitas ini memberikan keuntungan dalam hal mobilitas dan kolaborasi.

b. Biaya Awal yang Rendah

Salah satu keuntungan besar dari cloud backup adalah tidak memerlukan investasi besar di awal. Kamu tidak perlu membeli perangkat keras tambahan untuk menyimpan data, yang artinya biaya awalnya jauh lebih rendah. Sebagian besar layanan cloud menawarkan model langganan bulanan atau tahunan yang fleksibel sesuai dengan kebutuhan penyimpanan.

c. Skalabilitas

Dengan cloud backup, kamu bisa dengan mudah menambah kapasitas penyimpanan tanpa harus membeli perangkat keras baru. Layanan cloud biasanya menyediakan opsi untuk menambah ruang penyimpanan secara otomatis saat datamu bertambah.

d. Perlindungan dari Bencana

Karena data disimpan di server cloud yang lokasinya remote, kamu tidak perlu khawatir jika terjadi bencana fisik di kantor, seperti kebakaran atau banjir. Data tetap aman dan dapat dipulihkan kapan saja.

e. Pembaharuan Otomatis dan Maintenance

Dengan cloud backup, penyedia layanan akan bertanggung jawab atas pembaruan perangkat lunak, pemeliharaan, dan peningkatan keamanan. Kamu tidak perlu repot mengelola server fisik atau khawatir tentang performanya.

3. Kekurangan Cloud Backup

Namun, cloud backup tidak tanpa kekurangan. Ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan:

a. Ketergantungan pada Koneksi Internet

Karena cloud backup mengandalkan internet untuk upload dan download data, kecepatan koneksi menjadi faktor krusial. Jika internet lambat atau putus, proses backup atau pemulihan data bisa terganggu atau membutuhkan waktu yang lebih lama.

b. Biaya Jangka Panjang

Meskipun biaya awal cloud backup cenderung rendah, dalam jangka panjang, biaya langganan bisa terus bertambah, terutama jika jumlah data yang disimpan terus meningkat. Biaya tambahan mungkin juga berlaku untuk pemulihan data dalam jumlah besar.

c. Kekhawatiran Privasi

Beberapa perusahaan mungkin khawatir tentang menyimpan data mereka di cloud, terutama untuk data yang sangat sensitif. Meski penyedia layanan cloud umumnya memiliki protokol keamanan yang ketat, tetap ada kekhawatiran tentang potensi akses yang tidak sah.

4. Kelebihan On-Premise Backup

Meskipun cloud backup memiliki banyak keuntungan, on-premise backup masih menjadi pilihan utama bagi beberapa bisnis. Berikut adalah beberapa kelebihannya:

a. Kontrol Penuh

Dengan on-premise backup, kamu memiliki kendali penuh atas data dan infrastruktur backup. Data disimpan di perangkat fisik milik perusahaan, sehingga kamu bisa mengelola dan mengamankan datanya sesuai dengan kebutuhan.

b. Kecepatan Backup dan Pemulihan

Karena backup dilakukan secara lokal, proses backup dan pemulihan data biasanya lebih cepat dibandingkan dengan cloud backup. Hal ini sangat penting jika kamu perlu mengakses atau memulihkan data dalam jumlah besar dalam waktu singkat.

c. Tidak Tergantung pada Internet

Salah satu keuntungan terbesar dari on-premise backup adalah tidak adanya ketergantungan pada koneksi internet. Backup dan pemulihan data bisa dilakukan kapan saja tanpa perlu khawatir tentang kecepatan atau stabilitas jaringan.

d. Privasi dan Keamanan Data

Jika kamu menangani data yang sangat sensitif, memiliki backup on-premise mungkin memberi rasa aman yang lebih tinggi karena data tidak keluar dari jaringan internal perusahaan.

5. Kekurangan On-Premise Backup

Namun, on-premise backup juga memiliki kekurangannya, yang perlu kamu perhatikan:

a. Biaya Awal yang Tinggi

On-premise backup memerlukan investasi awal yang cukup besar untuk membeli perangkat keras, seperti server atau hard drive. Selain itu, kamu juga perlu mempertimbangkan biaya pemeliharaan dan upgrade perangkat keras tersebut.

b. Risiko Bencana Fisik

Karena data disimpan di lokasi fisik, risiko bencana seperti kebakaran, banjir, atau pencurian bisa menyebabkan hilangnya data secara permanen. Oleh karena itu, backup offsite atau cloud hybrid sering kali dianjurkan untuk melindungi data.

c. Pemeliharaan dan Manajemen

On-premise backup memerlukan pemeliharaan rutin dan manajemen oleh tim IT internal. Hal ini berarti ada biaya tambahan untuk tenaga kerja dan pemeliharaan perangkat, serta risiko kegagalan perangkat keras yang harus dihadapi.

6. Mana yang Lebih Baik?

Jawaban atas pertanyaan "mana yang lebih baik, cloud backup atau on-premise backup?" tergantung pada kebutuhan bisnismu.

Jika kamu mencari solusi yang fleksibel, skalabel, dan tidak memerlukan biaya awal yang besar, cloud backup bisa menjadi pilihan terbaik. Ini juga ideal untuk bisnis dengan karyawan yang bekerja jarak jauh atau yang memiliki data besar yang harus diakses dari berbagai lokasi.

Namun, jika bisnismu membutuhkan kontrol penuh atas data dan memiliki infrastruktur IT yang solid, on-premise backup mungkin lebih cocok. Ini terutama berlaku untuk perusahaan yang menangani data sensitif dan memiliki anggaran untuk infrastruktur lokal.

Banyak perusahaan bahkan memilih solusi hybrid, yang menggabungkan kelebihan cloud dan on-premise backup. Dengan pendekatan ini, kamu bisa mendapatkan keamanan dan fleksibilitas dari kedua solusi.

Cloud backup dan on-premise backup masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Pilihan terbaik tergantung pada kebutuhan, anggaran, dan preferensi bisnismu. Pada akhirnya, yang paling penting adalah memastikan data bisnismu selalu terlindungi, terlepas dari metode yang kamu pilih.